Preview F1 GP Australia: Menanti Tuah Upgrade Mercedes
Setelah dua edisi terakhir dibatalkan, akhirnya Formula 1 kembali menyambangi Sirkuit Albert Park untuk F1 GP Australia, yang secara tradisional membuka musim namun kini diletakkan double-header timur tengah.
Setelah era baru Formula 1 dibuka dengan dua pertarungan menarik di Bahrain dan Arab Saudi antara Charles Leclerc dan Max Verstappen, hal serupa akan terjadi di Sirkuit Albert Park yang telah dimodifikasi.
Sebaliknya, Mercedes berusaha mengejar ketertinggalan dari Ferrari dan Red Bull setelah dua balapan awal yang mengecewakan. Sementara itu, patut diperhatikan juga bagaimana penampilan Daniel Ricciardo pada balapan pertamanya sejak 2019.
Redaksi F1 Crash.net menyoroti beberapa poin menarik jelang akhir pekan ini, apa saja?
Menanti tuah upgrade Mercedes
Setelah dua balapan pertama yang mengecewakan dengan masalah porpoising akut yang melanda W13, Mercedes akan memperkenalkan peningkatan signifikan pertamanya musim ini dengan desain sayap belakang untuk mengurangi drag, dan juga floor baru yang akan diperkenalkan nanti.
Fenomena porpoising telah menjadi masalah utama Mercedes dari dua balapan pertama, memaksa mereka menjalankan pengaturan yang disesuaikan untuk mengurangi efek pantulan. Alhasil, George Russell dan Lewis Hamilton menghadapi nasib yang kontras di Grand Prix Arab Saudi saat mereka menghadapi mobil yang sulit dikendalikan.
Hamilton secara mengejutkan tersingkir dari Q1 untuk pertama kalinya sejak 2017, sementara Russell lolos keenam meskipun di belakang Esteban Ocon dari Alpine. Mereka masing-masing finis di urutan kelima dan ke-10 dalam balapan tersebut.
Dengan perubahan signifikan Albert Park untuk akhir pekan ini, sirkuit kemungkinan akan memberi penghargaan pada drag rendah dan kecepatan tinggi - sesuatu yang tidak dimiliki Mercedes dalam dua Grand Prix pembukaan tahun ini.
Kehadiran sayap belakang baru bisa menjadi langkah ke arah yang benar namun jika melihat defisit yang cukup besar dari Red Bull dan Ferrari saat ini, sepertinya Mercedes masih sulit untuk memperebutkan kemenangan.
Babak baru Leclerc v Verstappen?
Pokok pembicaraan dari dua balapan awal adalah Leclerc dan Verstappen, kedua pembalap masing-masing memiliki kemenangan saat mereka berhadapan langsung di Bahrain dan Arab Saudi.
Setelah F1 menikmati pertarungan gelar epic musim lalu, Leclerc vs Verstappen tahun ini bisa menjadi sesuatu yang lebih menarik jika keduanya terus bertarung secara agresif di trek namun masih menjaga rasa hormat satu sama lain.
Ferrari dan Red Bull sejauh ini mendominasi barisan, namun keduanya memiliki kekuatan masing-masing. F1-75 memiliki keunggulan di tikungan, khususnya tikungan kecepatan rendah dan memiliki keseimbangan mobil yang lebih baik. Sementara itu, RB18 dibekali keunggulan lintasan lurus yang superior.
Bagaimana variabel-variabel ini akan dimainkan akhir pekan ini akan menarik jika melihat poin yang akan kita bahas selanjutnya.
Perombakan layout trek dengan empat zona DRS
Jelang F1 GP Australia pertama sejak 2019, Albert Park besolek untuk menyambut mobil Formula 1 generasi baru. Salah satunya dengan empat zona DRS diapkan untuk akhir pekan ini, yang pertama dalam sejarah olahraga.
Di atas kertas, sepertinya F1 telah melangkah terlalu jauh tetapi mengingat bahwa hanya ada dua titik deteksi. Hal tersebut memberi kepercayaan diri bagi pembalap untuk melakukan overtake.
Selain empat zona DRS, penyelenggara telah mengubah konfiguasi Albert Park sepenuhnya dengan pelebaran Tikungan 1, 3, 6, 11 dan tikungan kedua dari berakhir, yang dapat meningkatkan kecepatan dan aksi overtake.
Tikungan 9 dan 10 dari layout lama telah dihilangkan, diganti dengan bagian flat-out sepanjang 1,3 km yang akan menjadi tuan rumah zona DRS baru.
Perubahan terlihat menjanjikan dengan tikungan yang lebih lebar dan kecepatan tertinggi yang lebih tinggi - secara teori - memungkinkan balapan yang lebih baik.
Dengan mobil baru dan sirkuit yang banyak dimodifikasi, mungkin tahun 2022 akan menjadi tahun bagi para penggemar Australia untuk menikmati Grand Prix yang menakjubkan.
Kembalinya Vettel
Setelah absen pada dua balapan pembuka musim ini setelah terjangkit COVID-19, Sebastian Vettel kembali pada akhir pekan ini.
Vettel adalah pembalap aktif paling sukses di F1 GP Australia, menang pada tiga kesempatan sebelumnya (2011, 2017 dan 2018) tetapi catatan sejarahnya yang mengesankan tidak mungkin dapat menyelamatkan Aston Martin dari awal yang sulit untuk musim 2022.
Dengan absennya Vettel, Lance Stroll dan Nico Hulkenberg hanya bisa mengumpulkan satu penampilan Q2 dan tidak pernah mampu bertarung untuk 10 besar karena Aston tertinggal dari Haas, Alfa Romeo, AlphaTauri, dan McLaren di Arab Saudi.
Juara dunia empat kali itu akan memberikan suntikan moral kepada Aston Martin, tetapi mengingat dia telah keluar dari mobil selama hampir sebulan dan efek covid yang masih ada, mungkin perlu waktu bagi Vettel untuk kembali ke performa terbaiknya.
Balapan kandang yang dinantikan Ricciardo
Daniel Ricciardo akan balapan di depan penonton tuan rumah untuk pertama kalinya sejak 2019, setelah dua tahun terakhir hilang dari kalender karena pembatasan perjalanan terkait pandemi.
Malang bagi Ricci, kesuksesan di kandang sendiri terlihat sulit digapai jika melihat performa McLaren dari dua balapan awal musim 2022.
Tim Woking menghabiskan sebagian besar Grand Prix Bahrain di belakang grid dengan tikungan kecepatan rendah dan zona pengereman berat menjadi masalah utama McLaren pada tahun 2022.
Nasib mereka sedikit lebih baik di Arab Saudi, meskipun mengandalkan masalah teknis dari Fernando Alonso dan Valtteri Bottas untuk mendorong Lando Norris ke tujuh besar.
Sirkuit Albert Park kini memiliki karakter cepat dan beralur, serta tidak memiliki terlalu banyak zona pengereman berat yang seharusnya membuat McLaren lebih kompetitif dibandingkan Bahrain. Namun, tetap saja hasil besar Ricciardo dari balapan kandangnya bukanlah perkara mudah.