Sudah 40 Tahun, Apakah Waktu Alonso di F1 Sudah Habis?
Akhir pekan ini, Fernando Alonso kembali ke tempat di mana ia meraih kemenangan populer pada Grand Prix Spanyol 2013, torehan ke-32 dan terbaru sampai saat ini.
El Nino menyalip sesama juara F1 Kimi Raikkonen dan Lewis Hamilton di luar Tikungan 3 pada lap pembuka sebelum memaksimalkan strategi empat-stop yang agresif untuk mengamankan kemenangan karier keduanya di Barcelona.
Pada musim-musim selanjutnya, tercatat Alonso hanya naik podium tiga kali dengan fase kedua yang kacau bersama McLaren antara 2015-2018, dialnjutkan dengan comeback bersama Alpine di mana dua kali juara dunia itu berkutat di lini tengah.
- Verstappen Tembus Lima Besar Atlet Terkaya di Bawah 25 Tahun
- GPDA Merasa FIA Bisa Tangani Larangan Perhiasan F1 dengan Berbeda
- GP Rusia Tanpa Pengganti, Kalender F1 2022 Dipangkas
Meskipun demikian, Alonso tetap menjadi salah satu nama yang sangat dihormati di paddock. Bahkan pada usia 40, yang jelas sudah tidak muda lagi, Spaniard satu ini dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik untuk urusan wheel-to-wheel dengan gaya balap agresif yang menjadikannya favorit penggemar.
Mengingat usianya dan kurangnya daya saing Alpine saat ini, dan ketidakmampuan mereka untuk melompat dari lini tengah ke posisi tiga besar, Alonso berhak mempertanyakan masa depannya.
Meski tidak memiliki mobil pemenang balapan Alonso tetap lapar dan berkomitmen seperti sebelumnya, menegaskan kepada BBC bahwa ia ingin terus berada di F1 setelah 2022.
“Kami [dengan Alpine] tidak berbicara secara resmi,” kata Alonso. “Kami baru saja minum kopi. Tapi, ya, saya pikir kemungkinan itu akan ada. Motivasi masih ada untuk menang dan untuk menutup celah itu [ke depan] bahkan jika kami tahu betapa sulitnya itu. .
“Kami tahu ada beberapa hal yang bisa kami lakukan. Tahun pertama regulasi baru ini Anda banyak belajar dari mobil lain dan filosofi lainnya, jadi ada banyak jalan pintas dalam performa yang bisa Anda temukan dengan sangat mudah.
"Tahun depan atau dua tahun ke depan saya akan senang untuk melanjutkan dan terus mengemudi karena saya merasa dalam kondisi terbaik saya sekarang ,dan akan salah untuk menonton F1 dari rumah dan dari ruang tamu sementara saya masih merasakan 100% kemampuan saya.
“Ketika saya merasa tidak seperti itu, saya akan menjadi orang pertama yang mengangkat tangan dan berhenti karena F1 sangat menuntut; Anda harus mengorbankan banyak hal dalam hidup untuk terus berpacu. Tetapi saat ini masih layak untuk dilakukan.”
Alpine diketahui tengah menimbang antara mempertahankan Alonso atau mempromosikan pembalap muda Oscar Piastri untuk 2023. Namun jika El Nino masih ingin terus, tim Enstone akan senang hati menerimanya.
Team Principal Alpine Otmar Szafnauer mengindikasikan bahwa diskusi akan dimulai di Grand Prix Inggris pada bulan Juli dengan pabrikan Prancis ingin menempatkan Piastri di salah satu tim di grid.
Ada spekulasi bahwa Williams dapat memutuskan untuk menggantikan Nicholas Latifi yang tidak bisa mengimbangi Alex Albon pada pertengahan tahun ini, namun belum ada keputusan dari Grove.
Alternatif untuk Alpine
Salah satu rumor yang terus beredar adalah kepindahan Alonso ke Aston Martin. Diberitakan oleh F1-Insider, pemilik Aston Martin Lawrence Stroll adalah pengagum berat juara dunia dua kali itu, dan menempatkannya sebagai target utama jika Sebastian Vettel memilih pensiun dari F1 akhir tahun ini.
Vettel sering mengungkapkan ketidakpuasannya tentang balap di lini tengah daripada bersaing untuk kemenangan Grand Prix, memunculkan pertanyaan besar soal masa depan juara dunia empat kali itu di F1.
Aston Martin sekali lagi bertarung musim ini dengan mobil 2022 mereka, AMR22, mengalami masalah bobot maksimal. Belum lagi beberapa faktor yang membuat kepindahan Alonso ke Aston tampak sulit terwujud.
Seperti kita ketahui, Alonso memiliki afiliasi dengan Alpine karena mereka secara efektif adalah Renault dan masih bermarkas di Enstone, tempat di mana ia memenangi kedua gelarnya pada 2005 dan 2006 sebelum periode kedua bersama tim pada 2008-2009.
Alpine juga merupakan tim pabrikan, sementara Aston Martin mengandalkan Mercedes untuk memasok power-unit mereka. Kepindahan dari Enstone ke Silverstone sepertinya bukan sesuatu yang diharapkan Alonso, kecuali mereka kembali berada di level yang sama seperti Racing Point tahun 2020.
Tertinggal 20 poin dari Ocon, Alonso sudah habis?
Jika Anda melihat klasemen pembalap setelah lima ronde, mungkin Anda akan berpikir bahwa Alonso sudah 'habis' karena tertinggal 20 poin dari rekan setimnya Esteban Ocon.
Namun, tabel poin tidak menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi trek. Memang sejauh ini Ocon terlihat sangat konsisten, namun ia tidak memiliki kecepatan mentah sebaik Alonso.
Alonso setidaknya berada di urutan keenam pada Grand Prix Arab Saudi sebelum kegagalan mesin memaksanya DNF. Kemudian masalah teknis lainnya membuatnya kehilangan salah satu lap kualifikasi terbaik tahun ini di Melbourne.
Strategi yang buruk membuatnya finis ke-17 yang mengecewakan di Albert Park, kemudian ia tertimpa nasib buruk di Imola saat Mick Schumacher merusak sidepodnya dan memaksanya menelan DNF kedua musim ini.
Tapi itu tidak semuanya negatif, karena kecepatan dan performa Alonso sama sekali tidak memudar, jika saja ia bisa lebih beruntung maka perolehan poin yang lebih teratur adalah sebuah formalitas.
Akankah Alonso bertahan?
Alonso tetap lapar untuk sukses di F1 dan sementara gelar pembalap ketiga itu mungkin akan terus menyinggung dia, dia masih tetap termotivasi.
Selain Mercedes, Red Bull dan Ferrari - yang semuanya memiliki pembalap bintang mereka sendiri - Alonso akan menjadi aset dan rekrutan yang bagus untuk tim mana pun.
Tidak diragukan lagi Alonso akan tetap berada di grid untuk tahun 2023 tetapi di mana?
Bagi Alpine, mempertahankan Alonso adalah hal yang paling masuk akal. Meski Piastri masih muda dan menarik, menempatkannya di tempat lain untuk tumbuh dan berkembang sebelumnya akan menjadi situasi yang ideal.
Namun itu menjadi pertanyaan sendiri karena Williams tentu ingin mempromosikan dan mengembangkan pembalap mereka sendiri di kursi kedua, bukan menyediakan slot untuk talenta tim lain.
Aston Martin tampaknya tidak menjadi langkah maju bagi Alonso, tetapi tim Silverstone memiliki rekam jejak yang lebih baik dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan Alpine, terutama sebelum rebranding pada tahun 2021.
Apapun, jangan berharap akhir pekan ini menjadi balapan kandang terakhir Alonso di F1.