Tanggapan Singkat Stroll atas Qatar dan Kecintaanya Terhadap F1
Pembalap Aston Martin itu terlihat sangat frustrasi di Grand Prix Qatar setelah tersingkir untuk empat kali beruntun di Q1, dengan reaksi yang cukup dipertanyakan setelahnya.
Stroll melempar kemudinya, mendorong pelatih pribadinya, dan tampaknya tidak mematuhi protokol penimbangan sebelum memberikan wawancara yang canggung dalam ledakan emosi.
Perilaku pembalap Kanada itu dipertanyakan oleh banyak pengamat F1 dan dia kemudian diberi peringatan tertulis oleh FIA setelah penyelidikan pasca balapan.
Stroll berusaha meremehkan ketegangan dengan pelatihnya Henry Howe di Qatar, bersikeras bahwa mereka “tidak ada masalah” satu sama lain.
Namun Stroll sedang tidak berminat membicarakan kejadian itu, atau kecintaannya pada olahraga tersebut, saat menghadapi media menjelang Grand Prix Amerika Serikat akhir pekan ini.
Ketika ditanya apakah dia telah memperbaiki keadaan dengan pelatihnya dan apakah dia masih menikmati berada di F1 dalam pertanyaan berlaras ganda, Stroll dengan singkat menjawab: “Ya dan ya.”
Selain menyia-nyiakan kesempatan untuk mengakhiri insiden saling dorong tersebut, Stroll juga menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mengungkapkan perasaannya terhadap F1.
Ini merupakan musim yang sulit bagi Stroll, yang berjuang untuk menyamai performa rekan setim barunya di Aston Martin, Fernando Alonso, dan mendapati dirinya menjadi pusat gosip paddock.
Ada dugaan bahwa pemain berusia 24 tahun itu sedang mempertimbangkan masa depannya sebagai pebalap F1, meskipun ia sebelumnya menertawakan rumor singkat bahwa ia mungkin akan mengejar karir di tenis.
Aston Martin juga berusaha meredam pembicaraan tentang pengunduran diri Stroll, bersikeras bahwa dia akan tetap membalap untuk tim pada tahun 2024.
Namun bagi para pengamat yang menyaksikan konferensi pers FIA hari Kamis, bahasa tubuh Stroll tidak menunjukkan bahwa dia sedang bersenang-senang.
Bukan rahasia lagi bahwa berbicara kepada media bukanlah bagian favorit pembalap F1 di akhir pekan, namun Stroll nyaris tidak bisa tersenyum saat dia membungkuk, tampak tidak tertarik, sepanjang konferensi pers setengah jam tersebut.
Respons yang lebih dipertimbangkan mungkin telah membantu mengubah persepsi tersebut.