Perez Berharap Mimpi Buruk Qatar Jadi Katalis untuk Musim 2024
Menjelang musim baru, Perez bisa dibilang menjadi pembalap yang paling mendapat tekanan.
Kontraknya dengan Red Bull akan habis pada akhir musim, dan performanya musim lalu bisa dibilang di bawah standar.
Max Verstappen memenangkan 19 dari 22 balapan pada tahun 2023, sementara Perez hanya memenangkan dua balapan.
Perez bahkan harus susah payah mengungguli Lewis Hamilton di balapan terakhir untuk mengamankan finis runner-up klasemen.
Titik terendah bagi Perez musim lalu terjadi di Qatar, ketika ia mendapat tiga penalti terpisah untuk batas lintasan.
“Itu adalah akhir pekan yang buruk sehingga saya merasa 'Saya tidak bisa seburuk ini', ada hal lain yang terjadi,” Perez mengenang Qatar saat berbicara dengan Speedcafe.
“Jadi kami meluangkan waktu untuk memahami apa yang terjadi dengan mobil itu. Saya perlu memahami banyak hal yang kami lakukan dan menjelaskan banyak detail.
“Masalah yang kami hadapi membuat saya lebih memahami tentang apa yang saya lakukan dengan setup tersebut, dan arah mana yang harus saya ambil ketika saya mendapat masalah. Itu adalah sesuatu yang pasti akan membuat kami lebih kuat.”
Perez yakin kejadian di Qatar telah membuatnya lebih kuat.
“Saya benar-benar berada dalam lubang yang kami alami setelah Qatar, dan kami memahami banyak hal yang kami lakukan dengan mobil itu,” tambahnya.
“Itu sangat bagus bagi kami. Hal ini sangat buruk terjadi, namun dalam satu hal, hal ini juga baik karena hal itu cukup memperkuat tim kami.”