Newey Pertahankan Posisinya di Tengah Rumor Liar
Rumor liar tentang masa depan Adrian Newey di Red Bull tampaknya tidak tepat sasaran.
Peran Adrian Newey di Red Bull tampaknya tidak akan berubah meski beredar rumor liar seputar masa depannya.
Posisi Newey sebagai Chief Technical Officer di Red Bull tidak akan berubah, dan setelah melewatkan Grand Prix Australia pekan depan, dia akan kembali ke tepi trek di Jepang bulan April, seperti dilaporkan Autosport.
Hal ini terjadi setelah muncul dugaan bahwa Team Principal Red Bull Christian Horner berencana mendorong Newey keluar dari F1 di tengah meningkatnya ketegangan antara keduanya menyusul kontroversi seputar Horner.
Horner dibebaskan dari segala kesalahan jelang pembukaan musim Grand Prix Bahrain setelah dituduh melakukan perilaku tidak pantas oleh rekan wanitanya yang kini diskors.
Awal pekan ini Red Bull membantah anggapan bahwa Horner sendiri bisa dipecat sebelum balapan berikutnya di Melbourne.
Sejak itu, muncul laporan baru yang mengklaim bahwa Horner ingin memindahkan Newey ke proyek hypercar RB17, sebagian karena kekhawatiran terkait batasan biaya F1.
Namun sumber Autosport mengindikasikan bahwa spekulasi tersebut “meleset”.
Newey sebelumnya mengakui bahwa tidak bekerja dengan Ferrari atau Lewis Hamilton membuatnya menyesal “secara emosional”.
Pria Inggris itu diketahui telah menolak pendekatan Ferrari dalam tiga kesempatan sepanjang kariernya yang legendaris.
Kepindahan besar Hamilton ke Ferrari pada tahun 2025, ditambah dengan gejolak dan perebutan kekuasaan baru-baru ini di Red Bull, memicu teori bahwa Newey mungkin tergoda untuk akhirnya beralih ke Maranello.
Namun Newey dikatakan “masih termotivasi untuk terus tampil di kejuaraan” saat ia terus mengerjakan RB20 bersama Direktur Teknis Pierre Wache.
RB20 secara meyakinkan memenangkan kedua balapan pembuka musim ini di tangan Max Verstappen, dengan Sergio Perez menyegel Red Bull 1-2 berturut-turut di Bahrain dan Arab Saudi.