Ducati Buka Peluang Bagnaia Turun di Suzuka 8 Jam setelah 2023
Francesco Bagnaia menyelesaikan comeback bersejarah dengan membalikkan defisit 91 poin atas Fabio Quartararo dengan 10 balapan tersisa untuk memenangkan gelar MotoGP pertamanya pada putaran pamungkas di Valencia.
Bagnaia, yang dikontrak Ducati sampai akhir 2024 dan terbukti sangat cepat di atas motor Superbike setelah memenangkan 'Race of Champions' Ducati awal tahun ini di Misano, sangat ingin mengikuti Suzuka 8 Hours.
- Ducati Anggap Gelar MotoGP Bagnaia Lebih Baik dari Stoner
- Tanpa Tim Satelit, Yamaha Siapkan Wildcard untuk Crutchlow?
Ducati tidak mengikuti Suzuka 8 jam 2022 di mana Honda mengalahkan Kawasaki, dan meski tim melarang Bagnaia tampil pada edisi 2023, namun mereka tidak menutup pintu untuk tahun-tahun setelahnya.
"Ini mimpi yang sangat bagus dan menarik," kata Dall'Igna ketika ditanya apakah Bagnaia dan Ducati bisa bersaing di Suzuka di masa depan. "Saya berharap bisa mewujudkannya untuknya.
“Tidak akan mudah karena ada beberapa masalah teknis yang harus diselesaikan untuk melakukan hal seperti ini dengan benar. Tapi saya ingin membangun tim impian untuk Suzuka.
"Saya tidak berpikir kita akan membicarakannya untuk 2023. 2024? Ini adalah hal-hal yang membutuhkan waktu untuk dikelola dengan baik. Tidak masuk akal untuk berpartisipasi dalam balapan seperti ini jika tidak ada kemungkinan untuk melakukannya dengan baik."
Penampilan Bagnaia untuk Ducati di Suzuka 8 jam bukan satu-satunya hal yang dibicarakan Dall'Igna di pesta perayaan pabrikan Italia baru-baru ini, di mana ia merayakan gelar juara dunia yang diraih Bagnaia dan Alvaro Bautista di WorldSBK.
Tidak sedikit yang mengeluhkan pendekatan agresif Ducati dalam pengembangan aero MotoGP, begitu juga rev limit yang telah membatasi tim seperti Kawasaki dalam beberapa musim menjadi sumber perdebatan di WorldSBK.
Menanggapi keduanya, Dall'Igna tidak terkejut bahwa pabrikan lain menyuarakan keresahannya di tengah kesuksesan Ducati, meski permintaan penalti atau pelarangan suku cadang teknis adalah sesuatu yang tidak akan dilakukannya.
Dall'Igna berkata: "Itu bagian dari permainan mereka. Ketika saya harus mengejar ketinggalan, saya dengan jujur berpikir dan bertindak berbeda.
"Saya tidak pernah meminta seseorang untuk dihukum atau solusi teknis untuk dilarang. Ternyata di dunia ini kita berbeda."