Kudeta Puncak Klasemen, Martin Klaim Tekanan Ada di Bagnaia
Pembalap Pramac Ducati itu hanya menempati posisi keenam di kualifikasi, terpaut 0,7 detik di bawah pole-sitter Luca Marini.
Namun, ketika sampai pada balapan, Martin tidak dapat dihentikan saat ia berusaha keras untuk memimpin pada akhir lap ketujuh.
“Senang hari ini! Balapan yang sulit karena start di posisi keenam bukanlah posisi terbaik,” kata Martin. “Tetapi saya mampu menyalip banyak pebalap di trek yang biasanya sulit. Semoga besok kita bisa mengulanginya.
“Saya pastinya tidak berada dalam posisi terbaik. Memasuki tikungan pertama saya berada di sisi yang kotor dan saya tidak bisa menyalip.
“Saya hanya menjaga tempat itu. Kemudian, selangkah demi selangkah saya menyalip para pebalap dan merasa sangat baik.
“Saya pikir saya tidak akan bisa menyalip Brad sebelum balapan, tapi tiba-tiba saya menyalip mereka semua meskipun saya sedang mengelola ban belakang.
“Sulit untuk mencapai akhir karena [ban] lunaknya sangat lunak. Saya bangga dengan pekerjaan ini.”
Kemenangan Martin, ditambah dengan Francesco Bagnaia yang hanya meraih P8, membuat pembalap Spanyol itu memimpin klasemen dengan selisih tujuh poin.
Namun meski baru pertama kali menduduki posisi tersebut, Martin mengaku akan tetap melakukan pendekatan yang sama dan tekanan masih ada di pundak Bagnaia.
Martin menambahkan: “Terasa enak. Rasanya luar biasa dan terasa seperti mimpi, tetapi setiap balapan akan sama – saya perlu menyerang, saya perlu menikmati momen dan segala sesuatu yang datang baik-baik saja.
“Saya rasa tekanannya ada pada Pecco. Saya akan menjaga mentalitas yang sama.”