Vinales fokus perbaiki gaya balap

Libur musim dingin bakal dimanfaatkan Maverick Vinales untuk memperbaiki gaya balapnya.
Vinales fokus perbaiki gaya balap

Menghadapi musim baru, Yamaha diketahui akan mengejar ketertinggalan dalam hal top speed. Sepanjang 2019, pabrikan Iwata keteteran mengimbangi kecepatan Ducati dan Honda.

“Itu kekurangan utama yang perlu kami koreksi,” tukas Managing Director, Lin Jarvis.

Kami tidak ingin mengerahkan semua upaya pada top speed dan kalah di area lain, tetapi jelas di situlah kami kesulitan. Mungkin ini campuran tenaga kuda, aerodinamika, serta akselerasi.”

Mesin prototipe terbaru telah diuji coba saat tes di Valencia dan Jerez. Namun, Valentino Rossi dan Vinales sama-sama memperingatkan bahwa defisit top speed masih terlalu besar.

Sembari menanti hasil kerja para engineer Yamaha, Top Gun juga merasa bisa menemukan lebih banyak performa dengan memperbaiki gaya balapnya.

“Saya cukup jelas tentang apa yang harus diperbaiki dan apa yang harus diperbaiki dari motormotor, setidaknya untuk memperebutkan titel. Jadi kami bekerja sangat keras untuk itu dan sekarang saya punya dua bulan untuk memperbaiki diri,” terang Spaniard.

Didesak lebih lanjut, Vinales menambahkan: “Sedikit gaya balap, sedikit lebih smooth, untuk membantu motor lebih kencang. Di area itu saya pikir bisa melakukannya. Saya bisa beradaptasi cukup baik.”

Prototipe MotoGP merupakan mesin yang unik. Pun begitu, ia merasa dapat mengerjakan perubahan di rumah dan bahkan tak memerlukan motocross atau motor trail.

Bahkan dengan motor kecil, Anda bisa melakukannya. Itu adalah tipe gaya balap. Saya akan berkonsentrasi untuk memperbaikinya,” janjinya.

Kerap tercepat ketika tes pramusim, pebalap bernomor #25 tersebut lalu kesulitan saat balapan. Ia bahkan memimpin tes Valencia dan Jerez, menjadikannya dijuluki ‘Raja Tes’.

“Saya lebih suka menjadi raja dari hal lain!” sanggahnya.

Vinales juga menekankan, meski takkan ada perubahan pada kecepatan saat tes, tetapi pendekatannya sangat berbeda.

Sebenarnya, kami tiba dengan mentalitas lain. Program kerja lain. Terutama di pit box. Dalam tes lain saya menempuh banyak lap, mencoba terlalu banyak hal dan tidak terlalu jelas,” tuturnya.

“Sekarang lebih sedikit lap, maksimal di semua lap adalah poin penting dan apa yang telah kami ubah.”

Read More