KTM terus melaju berkat Pol Espargaro
Tersengat oleh kegagalan 'proyek' Johann Zarco, KTM beralih ke pebalap muda untuk menghadapi MotoGP 2020. Brad Binder dan Iker Lecuona digaet, bergabung dengan rookie musim lalu, Miguel Oliveira.
Pol Espargaro, sosok tertua dan paling berpengalaman, menuai pujian dari KTM atas sepak terjangnya yang membuat RC16 terus melaju di lintasan sepanjang masa suram 2019.
Sejak debut pada 2017, Polyccio sudah mengumpulkan poin hampir dua kali lipat dalam perjalanan menuju peringkat ke-11 klasemen akhir, walau ia absen satu seri lantaran cedera.
Espargaro juga berhasil mencetak hasil terbaik pada balapan kering, yakni finis keenam di Le Mans, start kedua di Misano, serta determinasinya untuk comeback di Buriram usai fraktur pergelangan tangan di Aragon.
“Sangat menyenangkan dapat membangun pebalap kami sendiri melalui berbagai disiplin ilmu dan sekarang kami punya Brad dan Miguel, keduanya kuat, bersama kami untuk masa depan,” ucap KTM Motorsports Director, Pit Beirer.
“Tapi kita harus berterima kasih kepada Pol, karena dia adalah pejuang kuat yang menjaga proyek tetap hidup di saat-saat sulit naik-turun [pada 2019]. Bahkan kembali bertarung di Thailand dengan cedera tangannya. Saya benar-benar harus untuk berterima kasih padanya karena telah tampil keras demi kami selama ini.”
Aksi heroik Espargaro dan performa menjanjikan Oliveira seolah meredam kekecewaan atas ketidakmampuan Zarco menaklukkan KTM, bahkan lalu memutuskan hengkang ketika pertengahan musim.
“Memasuki tahun [baru], entah bagaimana semuanya baik-baik saja. Namun ada satu, saya ingin menyebutnya sebuah proyek, dengan Johann di mana kami tidak bisa mulai bekerja,” ungkap Beirer.
“Jadi ada juga setengah dari tim yang tidak tampil ketika kami berharap Johann dan Pol bisa saling menekan ke level yang berbeda. Itu sesuatu yang sulit.
“Di sisi lain, Pol tampil bagus dan di tengah musim ada komponen baru untuk motor yang bisa kami uji coba bersama Dani Pedrosa.
“Jadi segalanya pada musim panas tampak sangat baik bagi kami. Kami bisa mengendalikan motor dan start di baris depan di Misano, yang mana Pol sangat hebat di atas motor. Kami bisa menikung dan punya grip. Banyak hal tampak lebih baik, tetapi kemudian [Pol] cedera [di Aragon].
“Banyak naik turun dan tentu saja kami masih berusaha mencari basis motor. Melihat ke belakang, saya akan katakan jika kami benar-benar dapat menyetel untuk trek. Pol fit dan kuat. Kami bisa masuk 10 besar, tidak mudah, namun tanpa masalah besar.
“Tapi kemudian ada hari-hari lain ketika itu sulit dan kami hanya kehilangan pengalaman, seperti dalam balapan di luar negeri di mana kami berjuang untuk menemukan grip belakang.
“Jadi masih ada banyak topik dalam agenda kami untuk ditingkatkan. Tetapi yang paling penting bagi kami adalah memiliki pebalap yang sehat dan itu juga menghambat kami.
“Miguel baru saja mendapat sorotan di Austria, naik dari posisi 12 ke posisi delapan, sebagai rookie dan tanpa pebalap yang menabraknya. Namun pada balapan berikutnya dia terluka dan cedera bahu, sehingga sudah waktunya bagi kami untuk memulihkan bahu kanannya.
“Jadi bagi kami hal yang paling penting saat ini adalah mengembalikan semua pebalap. Tentu saja tidak ada satu segmen dari paket motor yang dapat kami tinggalkan. Kami masih perlu meningkat di mana-mana dan masih ada jalan panjang di depan.
“Sekarang kami perlu menekan sedikit tombol reset demi musim yang akan datang dan mendapatkan empat motor yang sama untuk empat pebalap, karena itu adalah misi membangun tim satelit [Tech3].
“Untuk memulainya adalah satu hal dan sekarang untuk mendapatkan level teknis yang sama bagi keempat pebalap itu penting agar kami dapat mengambil manfaat dari hasil didapatkan dari setiap garasi.”
Espargaro bakal berduet dengan Binder di KTM, sedangkan Oliveira ditemani rookie Lecuona di Tech3.