Jawab Kritikan, Brad Binder Sebut Rossi Terlalu Sensitif
Brad Binder telah menanggapi kata-kata Valentino Rossi tentang pembalap seperti Binder tidak peduli dengan rival mereka dalam balapan.
Pebalap Afrika Selatan itu mengalami hari sulit lainnya untuk KTM pada hari latihan pembukaan jelang Grand Prix MotoGP Doha hari Minggu.
Namun, bukan soal balapan selanjutnya yang jadi pusat perhatian. Melainkan pertarungan akhir pekan lalu melawan Rossi, di mana pembalap 42 tahun itu mengaku tidak senang dengan Binder yang dianggap tidak peduli dengan rival mereka di balapan.
Rossi berbicara awal pekan ini tentang insiden itu dengan mengatakan 'rasa hormat' hilang dari beberapa pembalap. Namun, Binder dengan cepat mengatakan bahwa itu bukan masalah baginya karena tidak ada kontak selama penyalaan.
"Saya memiliki dua momen bersamanya. Suatu kali di Austria kami berdua benar-benar keluar jalur yang bisa dimaklumi Jadi, saya pikir adalah normal jika kecewa karena ini," ujar Binder.
"Tapi sejujurnya, saya tidak menyentuhnya sama sekali. Mungkin dia agak sensitif. Saya tidak merasa telah melakukan kesalahan. saya masuk di sebelahnya. Dia melepaskan rem dan dia ingin menutup jalur, saya juga melepas rem, akhir cerita."
Ini merupakan awal yang sulit untuk musim 2021 sejauh ini bagi KTM dengan motor yang sama sekali tidak cocok untuk sirkuit Losail. Dan meski posisi keseluruhan tidak terlihat bagus, Binder merasa motornya lebih kompetitif akhir pekan ini.
Mantan juara Moto3 itu berkata: "Ini pasti sedikit lebih positif, semua orang melakukan pekerjaan dengan baik minggu ini dan saya merasa motor saya bekerja lebih baik. Saya merasa jauh lebih percaya diri dengan beberapa perubahan yang mereka buat."
Binder mengalami beberapa masalah di akhir FP2, yang memengaruhi upayanya untuk masuk ke sepuluh besar, dengan puing-puing tersangkut di salah satu bannya.
"Masalah di luar kendali kami di FP2 dan rasanya seperti naik es. Ban saya yang lain ada bongkahannya! Aneh sekali. Kami berharap nanti bisa lebih baik," tambah Binder.
"Saya benar-benar merasa siap untuk melakukan pekerjaan dengan baik tetapi masalah itu di luar kendali kami dan itu benar-benar menyakiti saya, atau setidaknya peluang saya untuk mencoba masuk ke Q2."