MotoGP Doha: Bradl Tembus Q2, Espargaro Sulit Maksimalkan RC213V
HRC kembali mengalami hari yang mengecewakan di Qatar karena tidak ada satupun pembesut RC213V yang akan memulai MotoGP Doha dari posisi 10 besar.
Pembalap pengganti Repsol Honda, Stefan Bradl, jadi yang terbaik dengan menempati posisi start ke-11 setelah mengunci slot Q2 otomatis lewat penampilan impresif pada FP2 hari Jumat.
Namun, pembalap Jerman itu tidak bisa mengulangi kecepatannya saat kualifikasi, dan akan memulai dari tengah baris keempat. "Kondisinya lebih sulit dibandingkan dengan yang kami perkirakan, angin dan pasir sangat kencang hari ini," kata Bradl.
“Kami sedikit menderita dengan ini, terutama dalam satu lap untuk meraih posisi grid yang lebih tinggi. Berada di Q2 secara langsung banyak membantu, kerja keras kami kemarin terbayar banyak hari ini.
"Di sesi itu sendiri lebih sulit untuk membuat laptime, trek ini selalu menjadi tantangan, tetapi untuk besok kecepatan balapan kami terlihat lebih baik. Di FP4 kami melakukan lari jarak jauh, dan ritme tidak terlalu buruk, kami pasti bisa bertarung dengan yang lain. Mari kita lihat apa yang terjadi."
Dengan Marc Marquez yang belum kembali, Bradl menjadi poin positif meski MotoGP Doha merupakan kali pertama tidak ada pembalap Honda di 10 besar sejak Catalunya musim lalu.
Pol Espargaro akan memulai balapan keduanya untuk Repsol Honda antara dua pebalap LCR Alex Marquez dan Takaaki Nakagami setelah hari yang sulit. Kecepatan satu lap masih jadi masalah bagi Espargaro, yang memiliki kecepatan balap yang ideal, namun sulit memaksimalkan RC213V untuk satu lap.
Setelah kualifikasi, Espargaro berkata: "Saya tahu bahwa besok akan lebih baik, dan itulah yang paling membuat frustrasi. Agak sulit untuk memahami dengan tepat apa yang terjadi hari ini.
"Langkah pertama kami di Kualifikasi tidak berhasil, saya masuk dan pada ban kedua saya bisa melakukan lebih banyak tetapi saya kehilangan sepersepuluh dengan kesalahan di tikungan pertama.
"Ini sangat membuat frustrasi, tapi besok kami pergi ke balapan dan kami akan mulai menyalip dan memperbaiki posisi seperti akhir pekan lalu. Kami perlu memahami mengapa orang lain mampu membuat langkah besar dan kami belum mampu melakukannya."