Dalam Tekanan, Dovizioso Bertekad Maksimalkan MotoGP Argentina
Meskipun DNF MotoGP Indonesia disebabkan masalah teknis daripada kesalahan pebalap, Andrea Dovizioso dengan cepat menjadi pembalap yang berada dalam tekanan kuat.
Tiga kali runner-up MotoGP tampak kesulitan baik saat kualifikasi ataupun balapan, baik di Qatar yang merupakan Sirkuit favoritnya atau Indonesia, yang benar-benar baru baginya.
Tekanan untuk sang veteran untuk segera tampil muncul setelah penampilan kuat dari Darryn Binder, rookie dengan YZR-M1 A-Spec yang finis ke-10 di Mandalika. Sementara Dovizioso hanya finis P14 di Lusail.
- Masalah Teknis Motor Paksa Dovizioso Menepi di Mandalika
- BREAKING: Marc Marquez Absen pada MotoGP Argentina di Termas
- MotoGP Argentina: Vinales Mengambil Langkah Penting ke Termas
Berbicara menjelang ronde ketiga, pembalap berusia 36 tahun itu mengaku 'optimis' untuk memaksimalkan potensi motornya di tempat yang sejauh ini dia berhasil meraih tiga podium - hanya Marc Marquez yang memiliki lebih banyak pembalap saat ini.
Berbicara jelang MotoGP Argentina, pembalap 36 tahun itu mengaku optimis untuk memaksimalkan potensi motornya di tempat yang cukup familiar baginya, di mana ia sudah tiga kali nai podium di Termas de Rio Hondo.
Dovizioso berkata: "Setelah hasil yang menyedihkan di Indonesia, saya benar-benar ingin kembali dan melakukan yang lebih baik. Kami memiliki kemampuan untuk mengeluarkan beberapa hal baik di Indonesia, tetapi akhirnya tidak memiliki kesempatan.
“Sirkuit Termas de Rio Hondo adalah trek yang cukup unik, kami tidak pergi ke sana selama dua tahun, jadi saya ingin tahu bagaimana kondisi tempat itu nantinya. Meskipun demikian, kami tiba di sana dengan optimis. Saya pikir itu bisa menjadi trek yang bagus untuk Yamaha.”
Apakah Dovizioso benar-benar berada di bawah tekanan?
Memilih untuk rehat sejenak pada tahun 2021 sebelum mengakhiri musim bersama SRT Yamaha (sekarang RNF), Dovizioso bisa saja terancam kehilangan kursi MotoGP setelah 2022.
Dengan juara WorldSBK Toprak Razgatlioglu diisukan mengisi salah satu tempat dalam line-up MotoGP Yamaha, plus adaptasi mengesankan Darryn Binder di kelas utama, masa depan Dovizioso tidak sepenuhnya aman.
Belum lagi kemungkinan lain seperti Raul Fernandez yang masih menjadi daftar nomor 1 pabrikan Jepang tersebut, meski baru menjalani musim pertamanya bersama Tech 3 KTM.
Jika Dovizioso ingin tetap bersama Yamaha setelah musim ini, maka meraih hasil sepuluh besar kemungkinan akan menjadi persyaratan minimum, dan dia tidak punya waktu banyak untuk itu setelah Binder menembus 10 besar di Indonesia.
Setelah memulai dengan relatif lambat pada tes pra-musim, Binder berhasil menunjukkan kepada kritikus bahwa ia layak berada di MotoGP menyusul penampilan impresif di sirkuit baru Mandalika dalam kondisi hujan.
Jika Binder melanjutkan performa seperti dan yang lebih penting berada di depan rookie lainnya, maka kemungkinan perpanjangan kontrak dengan Yamaha akan semakin besar.
Menjelang ronde ketiga di Sirkuit Termas De Rio Hondo, Binder menambahkan: “Saya sangat bersemangat untuk pergi ke Argentina. Kami belum pernah ke Termas de Rio Hondo selama beberapa tahun sekarang.
“Terakhir kali kami di sana, saya punya beberapa kenangan indah. Jadi, saya tidak sabar, terutama setelah finis di peringkat 10 di Indonesia yang membuat saya sangat senang dan termotivasi.
"Saya siap untuk tiba di sana, mulai dari nol lagi, terus melaju dan berusaha meningkatkan dan menjadi lebih cepat. Saya sangat ingin balapan lain berlangsung!"
Dalam hal posisi kedua pebalap di kejuaraan, Binder telah naik ke P13 yang merupakan yang terbaik dari lima rookie, sementara Dovizioso hanya ke-18, terakhir dari keempat pebalap Yamaha.