Review Pabrikan WorldSBK 2021: Yamaha Tutup Musim dengan Gaya
Toprak Razgatlioglu tidak hanya mengklaim gelar perdana yang menakjubkan pada musim WorldSBK 2021, tetapi Yamaha juga memenangkan gelar pabrikan pertama mereka sejak 2007, yang merupakan gelar kedua mereka di kelas utama.
Mencari gelar pembalap pertama mereka sejak Ben Spies menang pada 2009, kedua di WorldSBK, Razgatlioglu mengumpulkan salah satu musim World Superbike yang lebih baik yang pernah kita lihat.
Jika bukan karena kecelakaan dengan Garrett Gerloff di Assen dan dua kegagalan mekanis saat berlari di dua teratas (Catalunya dan Portimao), Razgatlioglu bisa menyelesaikan setiap balapan yang menakjubkan bahkan untuk dibayangkan mengingat betapa dia didorong oleh Jonathan Rea dan Scott Redding.
Sebagai gantinya, Razgatlioglu menyelesaikan 34 dari 37 balapan, sementara ia juga mencatatkan rekor terbaik dalam kariernya dalam kemenangan, podium, pole position, dan finis poin.
Bintang Turki yang banyak diisukan sebagai pembalap potensial MotoGP untuk tahun 2023 itu finis tidak lebih rendah dari urutan keenam dalam sebuah balapan, yang merupakan alasan besar bagi kesuksesan tim Yamaha secara keseluruhan.
Tapi sementara Razgatlioglu tampil sensasional dari awal hingga akhir dan pantas mendapatkan semua pujian yang dia terima, kita tidak bisa melupakan dampak yang dimiliki rekan setimnya Andrea Locatelli.
Dari Assen dan seterusnya Locatelli adalah pembalap paling konsisten di luar tiga besar - Razgatlioglu, Rea dan Redding.
Pembalap rookie WorldSBK itu mencatatkan 17 finis lima besar dalam 20 balapan yang merupakan kunci baginya untuk merombak Michael Rinaldi untuk posisi keempat dalam kejuaraan.
Antara Razgatlioglu dan Locatelli, keduanya menyumbang 855 poin yang terbaik di antara rekan satu tim - 72 lebih banyak dari Redding dan Rinaldi yang diraih untuk Ducati.
Jauh dari duo Pata Yamaha, Garrett Gerloff juga memainkan peran besar bagi pabrikan Jepang itu saat ia merebut gelar pebalap independen pertama, sekalipun dia diharapkan lebih baik memasuki tahun keduanya bersama tim GRT.
Gerloff finis ketujuh dengan 228 poin, sementara rekan setimnya Kohta Nozane adalah satu-satunya pebalap Yamaha yang tidak menembus batas 100 poin, yakni dengan 64 poin.