Red Bull Tidak Bisa Menyamai Tawaran Audi untuk Sainz
Helmut Marko mengungkapkan satu halangan untuk merekrut Carlos Sainz ke Red Bull untuk musim 2025.
Carlos Sainz masih belum memiliki kursi untuk 2025, dan opsi baginya telah berkurang satu menyusul keputusan bertahan Fernando Alonso di Aston Martin yang diumumkan pekan lalu.
Sainz masih dikaitkan dengan Red Bull - yang belum memutuskan masa depan Sergio Perez - dan Mercedes - sebagai alternatif dari talenta muda Andrea Kimi Antonelli.
Tapi Audi tampaknya menjadi opsi paling realistis, dengan pabrikan Jerman itu ingin mengganti Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu.
Berbicara dengan Kleine Zeitung, Marko mengonfirmasi pembicaraan dengan Sainz terjadi dan mengungkapkan bahwa Red Bull tidak bisa menyamai tawaran menarik dari Audi.
"Kami sedang berbicara dengannya, dia sedang menjalani musim terbaiknya di Formula 1, tapi dia mendapat tawaran yang sangat menggiurkan dari Audi dan kami tidak bisa menandingi atau mengalahkannya,” kata Marko.
“Kami mengingatnya saat berada di Toro Rosso ketika dia membalap bersama Max. Namun, dia sangat terluka karena di Red Bull, kami memilih Verstappen dan bukan dia.”
Peluang Sainz untuk bergabung dengan Red Bull mungkin tergantung pada performa Perez.
Perez finis kedua pada tiga dari empat balapan pembuka, menjadikannya awal yang baik bagi pembalap Meksiko itu.
Penampilan impresif Perez terjadi di Jepang, di mana ia terpaut tak sampai 0,1 detik dari Max Verstappen di kualifikasi.
Meski Perez masih tertinggal 12 detik dari Verstappen saat balapan, itu adalah sebuah peningkatan masif dari performanya di Suzuka tahun 2023.
Marko sendiri tidak menampik jika Perez melanjutkan performa impresifnya, dia adalah "opsi terbaik" Red Bull untuk 2025.
“Jelas bahwa 'Checo' sedang menjalani musim terbaiknya sejak ia bersama kami. Jika dia bisa mempertahankan performanya, terutama kualifikasi di Jepang, maka dia pasti pilihan terbaik untuk Red Bull di tahun 2025,” tambahnya.
“Dia adalah team player dan kini menyadari bahwa pendekatan radikalnya dalam setup tahun lalu adalah pendekatan yang salah. Sekarang dia memiliki pengaturan yang jauh lebih mirip dengan milik Max.”
Pasang mata ke duo McLaren
Selain Sainz, Red Bull juga masih menaruh ketertarikan ke duo McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri.
Kedua pembalap baru saja menandatangani kontrak baru, dan untuk Norris setidaknya sampai akhir musim 2026.
Marko mengakui baik Norris ataupun Piastri bisa menjadi opsi bagi Red Bull di masa depan.
“Norris setidaknya punya satu kontrak hingga 2026, jadi dia bukan pilihan dalam jangka pendek, begitu pula Oscar Piastri,” ujarnya.
“Namun kedua pembalap tersebut tentu saja menarik bagi kami di masa depan.”
Red Bull tampaknya sudah mulai membuka opsi di luar kelompok pembalapnya, dengan Marko menegaskan tidak ada 'Verstappen berikutnya'.
Marko memang menyebut pembalap F2 asal Prancis Isak Hadjar sebagai salah satu pembalap muda yang dia awasi, mengklaim pembalap junior Red Bull itu seharusnya memimpin klasemen F2 jika bukan karena nasib buruk.
“Tidak akan pernah ada Verstappen lagi, setidaknya saya tidak melihatnya saat ini. Tapi kami selalu berurusan dengan pembalap muda, jelasnya.
“Isack Hadjar, misalnya, baru-baru ini kurang beruntung di Formula 2, kalau tidak, dia akan memimpin seri tersebut.”