Kesempatan kedua Danilo Petrucci
Usai tujuh seri pembuka musim lalu, Petrux berhasil menghuni peringkat keempat klasemen - berkat torehan tiga podium, termasuk kemenangan perdana di Mugello.
Ducati lalu mengganjar Petrucci sebuah perpanjangan kontrak berdurasi satu tahun. Alih-alih berprestasi, ia justru tercecer ketika paruh kedua musim dimulai. Akhirnya merosot ke peringkat keenam klasemen.
Walau tetap dianggap hasil terbaiknya di kelas premier, boleh dibilang bahwa penampilan Petrucci di luar ekspektasi. Bahkan ia kalah mengilap dibanding pebalap Pramac Racing, Jack Miller.
“Saya punya kesempatan besar untuk membuktikan, terutama pada diri saya sendiri, apa yang bisa saya lakukan tahun ini,” tuturnya dalam event launching Ducati di Bologna pekan lalu.
“Tahun lalu bagi saya adalah tahun yang sulit, juga pastinya tahun yang baik. Saya tidak suka hasil akhirnya, tetapi saya belajar banyak hal dan memiliki lebih banyak pengalaman.
“Awal tahun sangat bagus. Saya mengelola tekanan dengan cara yang baik. Kemudian saya mungkin melakukan beberapa kesalahan. Namun saya hanya mengenali kesalahan sekarang dan ketika saya berada di tengah kejuaraan, saya tidak mengerti di mana saya bisa lebih baik,” jelas Petrucci.
Menjadi salah satu pebalap tertinggi di grid, pebalap bernomor #9 itu telah lama berjuang agar dapat seringan mungkin demi melaju kencang.
Terlihat sedikit langsing saat event launching, Petrucci mengatakan: “Sejujurnya, saya tidak bekerja lebih banyak musim dingin ini. Tapi saya bekerja lebih tenang dan katakanlah melihat masa depan, seperti yang saya katakan, saya punya kesempatan besar.
“Saya bergabung dengan MotoGP pada 2012 dan setiap tahun sejak saya meningkatkan posisi saya di akhir kejuaraan, saya meningkatkan hasil, jadi targetnya menjadi lebih baik untuk tahun ini.
“Saya benar-benar menantikan untuk memulai tahun ini dan hanya untuk mengendarai motor, hal yang paling saya sukai,” sebutnya.
Sama seperti rekan setim Andrea Dovizioso, kontrak Petrucci pun bakal habis pada akhir musim 2020. Miller tak menyembunyikan keinginan untuk bergabung ke tim pabrikan, sedangkan Johann Zarco bertekad tampil impresif demi kursi 2021.